 |
| Ahok. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman |
Selama pembangunan ini, sejumlah ruas jalan memang menimbulkan kemacetan yang lebih parah dari sebelumnya. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyadari semua proyek ini membuat warga kesal. Tapi dia memilih mengesampingkan keluhan warga Jakarta yang menghujatnya demi Jakarta yang lebih baik di masa yang akan datang.
"Kenapa MRT selama 28 tahun enggak dibangun-bangun? Karena jabatan politis gubernur itu hanya lima tahun, dan pembangunan ini memakan waktu lebih dari lima tahun," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/6).
Ahok menyadari, kebijakan pembangunan infrastruktur ini merupakan program tak populer, yang akan menyudutkan dirinya akibat dampak kemacetan yang ditimbulkan. Bahkan Ahok sudah siap bila dampak kemacetan ini akan mempengaruhi suara dukungan untuknya di Pilgub 2017 nanti.
"Kalau kamu lakuin itu sekarang, lima tahun orang akan maki-maki kamu, tetapi orang juga sudah sering maki-maki saya, 'kerja apa jadi gubernur, tambah macet saja'. Lah, saya sudah bangun MRT kok," ujar Ahok.
"Makanya, banyak kepala daerah mikir, 'Ngapain saya bangun dulu? Bikin jalan macet. Yang penting saya selamat, kepilih dua kali dulu deh jadi gubernur'. Tapi, buat saya nggak peduli sama caci maki, karena sesudah itu kamu akan bilang, 'Untung Jakarta ada gubernur gila yang berani', itu patokannya," pungkasnya.
Sumber: merdeka.com
